Depok, rakyatwaspada – Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Pemerintahan Kota Depok baik pejabat maupun pegawai dilantik, dirotasi dan promosi di beberapa jajaran yang ada sebagai bentuk penyegaran suasana kerja serta tantangan baru dalam birokrasi di pemerintahan khususnya Kota Depok agar terus profesional dalam memberikan pelayanan ke masyarakat.
“Saya berharap ratusan pejabat baru yang dilantik, dirotasi dan promosi dapat terus menunjukkan kinerja dengan baik, profesional, mengayomi dan melindungi pegawai yang ada di bawahnya. Termasuk, memberikan arahan sehingga bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat banyak,” ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris, didampingi Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono dan Sekda Depok Supian Suri, Selasa lalu ).
“Kegiatan mutasi, rotasi dan promosi merupakan hal yang biasa sebagai bentuk penyegaran bagi kalangan pegawai atau ASN untuk terus bekerja memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat,” tambahnya.
Dari ratusan pegawai dan pejabat yang dilantik hari ini salah satunya Rahman Pujiarto sebagai kepala Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Depok, dan 12 pejabat dirotasi antara lain, Ety Suryahati menjadi kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Zamrowi kepala Dinas Perhubungan, M Thamrin kepala Satpol PP, Siti Chaeruah Aurijah kepala Dinas Pendidikan, Dudi Mir’az kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, N Lienda Ratnanurdiany kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta Sidik Mulyono menjadi Kepala Disnaker.
Selanjutnya, Wijayanto menjadi staf ahli bidang politik, hukun dan pemerintahan, M Fitriawan asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda, Eko Hrrwiyanto kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata, Dadan Rustandi kepala Dinas Perumahan dan Permukiman, serta Abdul Rahman kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan.
Menurut Idris, semua pegawai dan pejabat yang dilantik hendaknya terus meningkatkan kinerja untuk melayani masyarakat dengan ikhlas. “Semua tidak lepas dari siklus penyelenggaraan Pemerintah Kota yang humanis dan birokratif. Karena ini tak lepas dari hal pribadi ( kesehatan-red) ini yang kami maksud humanis,” ujarnya.( Edw ) .